Wednesday, October 4, 2017

Perawatan Kulit Muka atau Wajah dengan Menghilangkan Jerawat

perawatan kulit muka atau wajah dengan menghilangkan jerawat



jerawat merupakan kelainan kulit yang terjadi akibat kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. jerawat tidak hanya timbul di wajah, tapi jerawat juga bisa timbul di area dada, punggung, dan bahu. tidak hanya remaja, para wanita dewasa pun kerap dihinggapi jerawat.

penyebab timbulnya jerawat antara lain disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini :
1. faktor psikis atau stres, meskipun belum dipaatikan faktor psikis atau stres kerap berperan sebagai dalang lahirnya sebuah jerawat.
2. genetik (keturunan), jika keluarga entah itu ibu ataupun bapak anda merupakan penderita jerawat, maka anda bisa jadi bersumber dari genetika keluarga.
3. aktivitas hormonal yang tidak seimbang, biasanya bisa dilihat dari siklus hormonal yang terjadi pada seseorang. perubahan siklus ini biasanya mendorong bertambahnya kelenjar minyak penyebab jerawat. biasanya ditandai dengan munculnya jerawat dikala menstruasi.
4. penumpukan sel kulit mati, kulit mati yang menumpuk akan menyebabkan tersumbatnya folikel dan pori-pori, penyumbatan ini akan mendorong timbulnya jerawat.
5. bakteri di pori-pori kulit, bakteri propionini bacterium acnes (p.acnes), yang berada dalam pori-pori kulit akan memicu timbulnya jerawat.

jerawat tidak mencerminkan bahwa seseorang kurang menjaga kebersihan, jadi jangan berkecil hati bagi yang berjerawat, belum berarti anda tidak menjaga kebersihan bukan?.
berikut beberapa tips untuk mengusir jerawat yang membandel :

mulailah dari menjaga kebersihan kukit cara mudahnya,
1. cuci muka yang teratur, cukup 2-3 kali sehari memakai sabun khusus wajah, lakukan dengan lembut untuk menghindari iritasi.
2. jangan biarkan rambut menutupi daerah wajah, rambut yabg kotor dapat memperburuk kondisi pori-pori yang tersumbat.
3. siap sedia kertas minyak di tas anda kemanapun, kulit muka anda berminyak, anda tinggal mengusapnya hingga bersih.
4. aaupan gizi seimbang juga bermanfaat membantu menjaga kesehatan kulit.


biasakanlah menjalani kebiasaan hidup sehat dengan menghindari makanan tertentu yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat, antara lain menghindari makanan goreng-gorengan, kebiasaan merokok dan begadang yang dapat membantu penyumbatan jerawat yang maksimal.


image from :
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fd3t543lkaz1xy.cloudfront.net%2Fphoto%2F55dd5d180ab6f7e1478af668&imgrefurl=http%3A%2F%2Fbeautynesia.id%2Ftag%2Fserum-wajah-untuk-kulit-berjerawat&docid=p0SdBmqEOH9puM&tbnid=-IuoFtYtsnw1zM%3A&vet=10ahUKEwiR38bnutjWAhVDj5QKHahtCsYQMwgtKAYwBg..i&w=460&h=307&bih=662&biw=1366&q=perawatan%20kulit%20berjerawat&ved=0ahUKEwiR38bnutjWAhVDj5QKHahtCsYQMwgtKAYwBg&iact=mrc&uact=8

Daftar Pustaka:
Agus Ibnu I, Pengobatan dan Perawatan Kecantkan Secara Tradisional

Sunday, October 1, 2017

Spekrofotometri UV

        Spektrofotometri UV
Spektrofotometri merupakan salah satu teknik analisa kualitatif dan kuantitatif yang dapat diandalkan, peralatannya mudah, relatif sederhana, serta mudah pula cara pengoperasiannya (Loung, 2006).

Spektrofotometri bermula dari perkembangan ilmu spektroskopi yang mempelajari komponen-komponen panjang gelombang dari sinar (radiasi) untuk menghasilkan spektrum. Kini spektroskopi tidak hanya menyangkut radiasi sinar tampak tetapi juga jenis radiasi elektromagnetik lain seperti sinar-X, ultra violet, inframerah, gelombang pendek dan frekuensi radio (Loung, 2006).



1.1      Prinsip Dasar
Spektrofotometri adalah metode analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran seberapa banyak energi radiasi yang diabsorbsi oleh suatu zat sebagai fungsi panjang gelombang (Loung, 2006).

1.2      Hukum Lambert-Beer
Pengukuran serapan cahaya oleh larutan molekul diatur dengan hukum Lambert-Beer, yang ditulis sebagai berikut :

Log I0/It = A = εbc
Dengan I0 adalah intensitas radiasi yang masuk, It adalah intensitas radiasi yang diteruskan, A dikenal sebagai absorbans dan merupakan ukuran jumlah cahaya yang diserap oleh sample, ε adalah tatapan yang dikenal sebagai koefesien punahan molar dan merupakan absorbans larutan 1M analit tersebut, b adalah panjang jalur sel dalam cm, dan c adalah konsentrasi analit dalam mol per liter.

Dalam produk farmasi, konsentrasi dan jumlah biasanya dinyatakan dalam gram atau miligram dan bukan dalam mol sehingga untuk keperluan analisis produk ini, hukum Lambert-Beer ditulis dalam bentuk berikut ini :
A = a (1%, 1cm) bc

A adalah absorbans yang diukur, a (1%, 1cm) adalah absorbans larutan 1% b/v (1g/100ml) dalam satu sel berukuran 1 cm, b adalah panjang jalur dalam cm (biasanya adalah 1 cm) dan c adalah konsentrasi sample dalam g/100ml. Karena pengukuran dibuat dalam sel berukuran 1cm, persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
c =
A         
a (1%, 1cm)


Yang menghasilkan konsentrasi analit dalam g/100ml. Monografi BP sering menyatakan suatu nilai baku a (1%, 1cm) untuk suatu obat, yang akan digunakan dalam proses perhitungannya (Watson, 2009).

1.3      Instrumentasi
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya transmisi dan absorbansi suatu zat uji sebagai fungsi dari panjang gelombang (Loung, 2006).

Menurut Loung (2006) jenis spektrofotometer dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1.    Spektrofotometer berkas tunggal (single beam)
Hanya ada satu cahaya tunggal dari monokromator yang melewati sample. Secara bergantian sel diisi pelarut (blangko) kemudian berturut-turut diisi dengan larutan sampel dan larutan standar untuk diukur serapannya.
  
2.    Spektrofotometer berkas ganda (double beam)
Pada tipe ini cahaya monokromatis dibagi menjadi dua berkas dengan intensitas yang sama. Berkas yang satu melewati sel berisi blangko sedangkan berkas yang lain melewati sel berisi larutan sampel atau larutan standar. Kedua berkas kemudian disatukan dan diterima oleh detektor.

Pada prinsipnya susunan instrumen Spektrofotometer dapat digambarkan sebagai berikut (Loung, 2006) : 



Instrumen Spektrofotometer UV-Vis

1.    Sumber cahaya
Untuk tujuan pengukuran serapan molekul diperlukan sumber cahaya yang bersifat kontinyu yang energinya konstan pada daerah panjang gelombang yang diinginkan. Lampu deuterium menghasilkan spektrum kontinyu dalam daerah ultraviolet dan lampu tungsten digunakan untuk daerah sinar tampak dan inframerah dekat.


2.    Monokromator
Alat ini berfungsi untuk memisahkan radiasi cahaya putih yang polikromatis menjadi cahaya yang monokromatis. Unsur penting dari monokromator ialah sistem celah (slit) dan sistem pendispersi.

-   Celah (slit)
Setiap monokromator dilengkapi dengan celah masuk dan celah keluar. Kedua celah itu berperan untuk menentukan sifat monokromatis radiasi yang dihasilkan dan sifat resolusi panjang gelombangnya.

-   Sistem pendispersi
Terdapat tiga jenis sistem pendispersi yaitu:
a.    Prisma, mendipersikan cahaya berdasarkan indeks refraksi apabila seberkas sinar melewati antar muka dua medium yang berbeda.


Prisma pada Sistem Pendispersi

b.   Grating, bekerja atas dasar perbedaan sudut pantul dari setiap cahaya yang mengenai kisi-kisinya.


Grating (Kisi) pada Sistem Pendispersi

c.    Filter, cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dapat diperoleh dengan mengganti filter sesuai ngjang gelombang yang diinginkan.

3.    Kompartemen sampel
Kompartemen sel adalah wadah untuk larutan yang akan diukur serapannya dan dilengkapi tutup untuk melindungi detektor dari cahaya dan menghindari kontak komponen optik dengan bahan kimia.

4.    Detektor
Detektor berfungsi mengubah sinar cahaya atau energi radiasi cahaya yang mengenainya menjadi suatu besaran atau suatu yang dapat diukur, misalnya sinyal elektronik.
Menurut Loung (2006) secara garis besar ada tiga jenis detektor yang sering dipakai :

-   Detektor Foto Sel
Digunakan untuk pengukuran radiasi dalam daerah cahaya tampak. Terdiri dari dari plat elektroda yang dilapisi bahan semi konduktor yang bagian luarnya disemprot lapisan tipis emas, perak atau timah yang berfungsi sebagai elektroda pengumpul.

-   Tabung Foton Hampa
Terdiri dari katoda yang berbentuk silinder dan kawat anoda yang keduanya berada dalam tabung kaca yang dihamparkan.

-   Tabung Pengganda Foton
Mempunyai komposisi seperti pada tabung foton tetapi dilengkapi dengan dioda yang lebih positif dari pada katoda sehingga elektron-elektron akan dipercepat.

1.4      Analisis
Spektrofotometer dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif berdasarkan serapan panjang gelombang maksimum dan intensitas pada pelarut dan kondisi tertentu. Bagian molekul yang menyerap radiasi ultra violet dan cahaya tampak adalah gugus kromofor, contohnya gugus karboksilat, amina, nitroso dan sebagainya (Loung, 2006).

1.    Analisis Kualitatif
Identifikasi suatu senyawa dilakukan dengan membandingkan spektrum serapan senyawa yang sedang diidentifikasi dengan spektrum serapan. Spektrum serapan suatu senyawa merupakan karakteristik dari sifat absorbsinya terhadap radiasi elektromagnetik dan berkaitan dengan struktur molekul senyawa tersebut (Loung, 2006).

2.    Analisis Kuantitatif
Pada analisis kuantitatif dengan spektrofotometer, pengukuran serapan diusahakan pada panjang gelombang maksimum agar diperoleh hasil analisis yang tepat dan teliti. Karena perubahan serapan untuk setiap satuan konsentrasi paling besar pada panjang gelombang maksimum, sehingga dapat diperoleh kepekaan analisis yang maksimal. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimum bentuk kurva serapannya datar sehingga dapat memenuhi hukum Lambert-Beer dan dapat diperoleh ketentuan pengukuran yang baik.

Menurut Loung (2006) ada dua cara pelaksanaan analisis kuantitatif yaitu:

a.    One Point Method
Dengan membandingkan serapan larutan uji dengan serapan larutan standar yang sudah dibuat dan diketahui konsentrasinya.

b.    Multi Point Method
Menggunakan kurva baku yang dibuat dari sistem dimana sebagai absis adalah konsentrasi larutan standar dan sebagai ordinat adalah serapannya. Persamaan regresinya adalah :

y = bx + a


yang menunjukan hubungan linier antara konsentrasi larutan standar dengan serapannya. Serapan larutan uji yang diperoleh dari hasil pengukuran diplotkan pada kurva kalibrasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Loung, F.S. 2006. Dasar-Dasar Spektrofotometri. Laboraturium Balai Besar POM Bandar Lampung.



http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com